Jumat 19 Aug 2022 19:37 WIB

Pemkab Temanggung Gelar Festival Wiwit Panen Mbako dan Kopi

Masyarakat Temanggung mempunyai tradisi yang unik, yaitu budaya pertembakauan.

Pemkab Temanggung Gelar Festival Wiwit Panen Mbako dan Kopi (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pemkab Temanggung Gelar Festival Wiwit Panen Mbako dan Kopi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUNG -- Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar Festival Wiwit Panen Mbako (tembakau) dan Kopi di Alun-Alun Temanggung pada 19-21 Agustus 2022.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat mengatakan, dalam festival ini ditampilkan sejumlah kesenian rakyat, produk UMKM, dan terakhir dalam ritual wiwit (mulai) mbako pada Minggu (21/8) digelar 1.000 ingkung.

Baca Juga

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu sentra penghasil tembakau dan kopi di Jawa Tengah.

Khadziq menyampaikan, masyarakat Temanggung mempunyai tradisi yang unik, yaitu budaya pertembakauan. Menanam tembakau bukan sekadar kegiatan bertani dan ekonomi, tetapi sudah menjadi bagian dari budaya.

 

Menurut dia, banyak sekali tradisi dan ritual terkait dengan tembakau, sehingga kalau tahun-tahun sebelumnya hanya diadakan selamatan wiwit tembakau maka sekarang semua budaya pertembakauan itu ditampilkan.

"Kami ekspos kepada publik agar masyarakat Temanggung sendiri semakin kuat tradisi dan memperkuat budaya pertembakauan tinggalan nenek moyang, baik budaya pertembakauan yang terkait dengan pentas seni, ritual, doa-doanya dan sebagainya diperkuat," katanya.

Selain itu, katanya, agar publik juga melihat maka dijadikan sebagai bagian ritual untuk selamatan wiwit panen tembakau menjadi kegiatan pariwisata yang dampaknya diharapkan ekonomi pertembakauan kuat, budaya pertembakauan semakin kuat tetapi juga secara kepariwisataan juga bisa membangkitkan ekonomi seluruh masyarakat.

Ia menuturkan, dalam festival ini hanya UMKM saja yang boleh berjualan, terutama UMKM Temanggung khususnya kopi, karena kegiatan ini selain wiwit panen tembakau juga wiwit panen kopi maka semua yang terkait dengan tembakau dan kopi ditampilkan untuk bisa langsung dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Khadziq berharap ke depan festival ini akan semakin besar dan profesional, bisa mendatangkan wisatawan dari luar kota bahkan dari mancanegara sehingga orang akan berduyun-duyun ke Temanggung melihat ekonomi pertembakauan dan melihat budaya yang terkait dengan kebudayaan masyarakat tembakau ini.

Dalam festival ini juga akan tampil kesenian Reog dari Ponorogo Jawa Timur dan Dolalak dari Kabupaten Purworejo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement