Selasa 30 Aug 2022 17:38 WIB

Alhamdulillah Nelayan Menco Kini Miliki Mushola Apung

Pendampingan Prodi Teknik Elektro Unissula bantu terapkan PLTS Mushola Apung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wakil Gubernur (Wagub) Taj Yasin saat meresmikan meresmikan mushola apung, di lingkungan Dukuh Menco, Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, baru- baru ini. Selain menerapkan konsep bangunan apung, mushola ini juga memanfaatkan PLTS untuk kebtuhan energinya.
Foto: dok. istimewa
Wakil Gubernur (Wagub) Taj Yasin saat meresmikan meresmikan mushola apung, di lingkungan Dukuh Menco, Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, baru- baru ini. Selain menerapkan konsep bangunan apung, mushola ini juga memanfaatkan PLTS untuk kebtuhan energinya.

REPUBLIKA.CO.ID,DEMAK -- Warga yang berada di lingkungan Dukuh Menco, Desa Babalan, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kini memiliki tempat ibadah sekitar tempat pemukuman Mereka.

Pemanfaatan mushola Bahrus Surur yang ada di lingkungan mereka–secara resmi—telah ditandai dengan peresmian, yang dilakukan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, baru- baru ini.

Baca Juga

Selain mengembangkan konsep bangunan apung, kebutuhan energi listrik di mushola --yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp 215 juta-- ini juga dipenuhi dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

Salah satu pengurus mushola Bahrus Surur, Badrudin mengatakan, segenap pengurus mushola apung Bahrus Surur mengapresiasi peran penting semua pihak yang telah mendukung dan membantu pembangunan mushola ini.

Tak terkecuali program studi (prodi) Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) yang telah memberikan pendampingan. “Fakultas Teknik Industri Unissula yang telah mendampingi pembangunan musola kami dari awal sampai selesai,” ungkapnya, Selasa (30/8).

Menurutnya, peran dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula bagi mushola ini sangat besar. karena telah membantu pembangunan musola mulai dari perencanaan hingga proses pembangunan dan pendanaannya.

Ia juga mengungkapkan, konsep mushola dengan bangunan apung dipilih karena lokasinya berada di tengah laut. Selain itu juga tidak memungkinkan untuk dialiri daya listrik dari jaringan PLN.

Sehingga permasalahan ini teratasi atas bantuan dari Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Unissula. Ia juga mengungkapkan sisi ekonomis PLTS tersebut mampu meghemat biaya rekening listrik.

Pemakaian PLTS juga mempermudah para nelayan setempat untuk melaksanakan ibadah sholat karena musola berada di laut dan akan tetap terang meskipun pada malam hari.

“Sehingga selain mempermudah nelayan melaksanakan ibadah, PLTS juga menghemat pengeluaran untuk biaya listrik,” tegas Badrudin.

Ketua tim pembangunan PLTS dari Prodi Elektro Unissula, Ir Budi Pramono Jati MT MM menambahkan, PLTS mushola apung ini memiliki empat unit panel surya polycrystalin yang masing- masing bekapasitas 160 WP.

Sehingga total panel surya yang terpasang mencapai kapasitas 640 WP. Adapun tegangan solar charger controler 34V, menggunakan tipe solar charger controler MPPT 60A dan dilengkapi beterai VRLA 12V 100AH.

Pada siang hari PLTS menerima sinar matahari sehingga bisa diubah menjadi energi listrik. Energiyang disimpan dari cahaya matahari selama siang hari akan disimpan pada baterai dikendalikan melalui kontroler.

“Baterai akan menyalurkan tegangan listrik yang bisa digunakan untuk kebutuhan operasioanal mushola apung selama waktu maghrib sampai setelah subuh. Demikian halnya dengan lampu dan pompa air wudhu,” jelasnya.

Budi berharap, inovasi PLTS yang diterapkan pada mushola apung ini juga dapat menginspirasi para nelayan yang selama ini menggunakan bahan bakar solar agar berangsur- angsur beralih memanfaatkan tenaga surya.

“Hal ini untuk mendukung pemanfaatan sumber energy baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah bagi lingkungan dan bagi bumi,” tambahnya.

Sementara itu, bagi Wagub Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, keberadaan sarana ibadah ini tak hanya membuat wagub lega, karena fasilitas untuk beribadah bagi warga (nelayan) setempat kembali bertambah.

Lebih dari itu, Taj yasin juga terkesan dengan bangunan mushola ini yang menggabungkan konsep bangunan apung serta pemanfaatan sumber energi alternatif, dalam hal ini pembangkit listrik tenaga surya.

“Saya senang, mushola ini selesai dibangun dan peran kampus juga penting untuk mendorong kreatifitas dan inovasi masyarakat. Listriknya ramah lingkungan menggunakan energi matahari. “Ini sekaligus menunjukkan bahwa kalau kita mau berikhtiar, insya Allah akan ada jalan,” kata wagub.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement