Selasa 06 Sep 2022 22:23 WIB

Kadin DIY: Fesyen Bagian Penting Penggerak Pariwisata

Banyaknya destinasi menarik bisa menjadi ruang-ruang yang representatif.

Kadin DIY: Fesyen Bagian Penting Penggerak Pariwisata (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Kadin DIY: Fesyen Bagian Penting Penggerak Pariwisata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mendukung gelaran fesyen karena akan turut menggerakkan sektor pariwisata.

"Fesyen merupakan bagian penting penggerak wisata. Setiap orang akan terikat dengan fesyen, baik saat pandemi atau tidak. Saat pandemi orang tetap butuh menata rambut, menata busana," kata GKR Mangkubumi di sela kegiatan hairshow bertajuk Sinergia Live Convention "Colorverse" di kawasan Candi Prambanan, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga

Menurut dia, bagi Yogyakarta kegiatan fesyen sangat erat kaitannya dengan pariwisata. Banyaknya destinasi menarik bisa menjadi ruang-ruang yang representatif untuk eksplorasi dunia fesyen lebih luas sekaligus mempromosikan destinasi itu sendiri.

"Dengan event fesyen mampu menggerakkan orang dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari referensi dan pengalaman baru secara langsung. Dengan demikian, maka pariwisata di DIY bisa bergerak dan banyak sektor termasuk fesyen juga bergerak. Seperti gelaran hairshow Sinergia Live Convention (Silcon)," katanya.

Ia mengatakan, industri fesyen tidak hanya berbicara tentang busana namun juga terkait hal lain seperti rambut, kosmetik, dan atribut terkait penampilan seseorang lainnya.

"Masing-masing aspek itu, katanya bisa dikreasi atau dikemas dalam suatu event untuk dipertunjukkan kepada khalayak," katanya.

Selama pandemi kemarin, kata dia, event untuk penyaluran kreativitas dan inovasi dari sektor fesyen itu sangat dibatasi, makanya usai pandemi mereda, event event fesyen ini kembali bermunculan.

CEO PT Sinergia Beaute Indonesia Shierly Nangoy mengatakan kegiatan hairshow bertajuk Sinergia Live Convention "Colorverse" di Candi Prambanan ini diikuti oleh pelaku usaha salon kecantikan dari seluruh Indonesia. "Yang hadir dalam acara malam ini merupakan pelaku usaha salon dari Aceh sampai Papua," katanya.

Menurut dia, kegiatan ini kembali digelar secara offline setelah hampir selama empat tahun terhenti akibat pandemi COVID-19. "Namun sebenarnya sudah beberapa kali kami mengadakan event offline dengan membatasi peserta. Tahun ini kembali membuka ruang yang besar menjalin keakraban dan persaudaraan melalui acara Silcon ini," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan pada tahun ini sengaja diadakan di Yogyakarta karena, Yogyakarta merupakan kota bersejarah yang kental dengan warisan budaya. "Jogja itu kota bersejarah, kental dengan warisan budayanya, jadi banyak hal menarik yang bisa dieksplor di sini," katanya.

"Di sini, kami sekaligus meluncurkan Colorverse. Koleksi hair cut, color dan fashion akan menjadi tren di tahun depan serta dihadiri dan akan disaksikan para pengusaha Salon dari Aceh hingga Papua. Tahun depan misalnya tren rambut ke arah warna pink," katanya.

Event tersebut juga dihadiri oleh tiga International Guest Artists dari tiga negara berbeda yang ahli di industri kecantikan rambut, yakni Jean Pierre Strangis seorang Global Hair Artist dari Swis, Shinichi Takahashi perancang HIKARI Scissors dari Jepang dan Fransesco Vitulli CEO Kaaral dari Italia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement