Selasa 27 Sep 2022 18:34 WIB

PKL Jurug akan Audiensi ke DPRD Jumat Depan

Pihak Pemerintah Kota menanggapi kemungkinan PKL akan sepi setelah direlokasi.

Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) bersama sejumlah investor mengikuti acara peletakan batu pertama proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8/2022). Selain revitalisasi dengan konsep kebun binatang modern, TSTJ juga akan fokus pada konservasi satwa.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) bersama sejumlah investor mengikuti acara peletakan batu pertama proyek revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug Solo, Jawa Tengah, Sabtu (13/8/2022). Selain revitalisasi dengan konsep kebun binatang modern, TSTJ juga akan fokus pada konservasi satwa.

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Perwakilan Paguyuban Bakul Taman Jurug, Sarjuni masih kekeh menolak upaya relokasi ke beberapa pasar tradisional, Selasa (27/9/2022). Oleh karena itu pihaknya akan berkunjung ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo untuk menyampaikan aspirasinya.

Sarjuni menegaskan pihak pedagang menolak upaya relokasi pasar tradisional karena diduga akan sepi pengunjung. Selain itu mereka berharap bisa kembali berdagang pasca revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).

Baca Juga

"Pengennya kita bisa komunikasi dengan DPRD dan Mas Wali. Kami ingin mendengar konsep penataannya seperti apa, solusi lain ke pedagang, biar bisa sama-sama baik. Kami sudah berkirim surat, Jumat depan kami akan audiensi dengan anggota dewan. Tuntutan kami agar tetap bisa diberi kesempatan dagang di TSTJ," kata Sarjuni ketika dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Sarjuni memberi tanggapan bahwa jika TSTJ memang ingin dinaikkan kelasnya menurutnya apabila pendapatan para PKL meningkat. Pasalnya dengan meningkatkan pendapatan pedagang PKL bisa mengupgrade diri. 

"Justru kalau meningkatkan perkembangan (naik kelas) itu apabila pendapatan meningkat. Kalau pendapatan tidak ada, masak bisa meningkat kan tidak mungkin. Justru harapan bakul kalau itu diperbaiki akan memperbaiki taraf hidup bakul dan akan lebih bagus TSTJ naik kelas dengan mengakomodasi PKL," katanya.

Sarjuni menjelaskan bahwa pihaknya akan menyewa seorang pengacara. Namun, ia juga akan menyampaikan aspirasinya pada DPRD, Jumat (30/9/2022) depan. 

"Kita hanya menyampaikan hak-hak kita. Kalau lawyernya siap pokoknya yang penting Jumat besok kita akan ke dewan. Kemarin baru kita layangkan surat habis Jumatan baru kita ada pertemuan," terangnya.

Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) menanggapi kemungkinan PKL akan sepi setelah direlokasi ke pasar tradisional yang dianggap mematikan usaha pedagang. Namun, Pemkot juga kukuh untuk bisa naik kelas tidak bisa memasukkan PKL.

"Dari Dinas Perdagangan sudah memberikan alternatif, sudah diberikan tempat di pasar-pasar. Tidak bisa. TSTJ ini sudah naik level. Sudah dikerjasamakan dengan Taman Safari. Kalau masih begini-begini saja kita ada di level kebun binatang kelas C kelas D, sori lho ya," kata Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (26/9/2022).

Ketika ditanya soal penolakan pedagang setempat, Pemkot mempersilakan jika pedagang menyuarakan penolakan. Meski begitu, ia mengatakan bahwa sebenarnya rencana ini sudah dimulai sejak lama. 

"Dari awal sudah saya arahkan untuk masuk ke pasar tradisional. Konsep ekonomi di dalamnya akan kami kelola sendiri, baik makanannya maupun souvenirnya. Karena kita mau naik kelas. Nanti di penataan fase dua juga ada foodcourt yang dikelola pihak ketiga, mungkin nanti bisa kesana," pungkas Gibran.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement