Rabu 05 Oct 2022 17:43 WIB

Kota Pekalongan Punya Segala Potensi sebagai Pusat Batik

Gubernur berharap Kota Pekalongan bisa didorong menjadi pusatnya batik dunia.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kota Pekalongan Punya Segala Potensi sebagai Pusat Batik (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Kota Pekalongan Punya Segala Potensi sebagai Pusat Batik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,PEKALONGAN -- Kota Pekalongan, Jawa Tengah berpeluang menjadi pusat batik di tanah air, bahkan pusat batik dunia. Pasalnya apapun yang berhubungan dengan batik semua ada di Kota Pekalongan.

Mulai dari para perajin batik, sekolah batik, tempat belajar ketrampilan membatik, penjual batik hingga pasar khusus untuk menjual hasil produksi batik. Semua ada dalam satu limgkup wilayah, Kota Pekalongan.

Baca Juga

“All about batik, Pekalongan tempatnya,” kata Gubernur Jawa Tengah, Gajar Pranowo saat meresmikan Pameran Batik Nusantara 2022, yang digelar di GOR Jetayu, Kota Pekalongan, Rabu (5/10).

Untuk itu, gubernur berharap Kota Pekalongan bisa didorong menjadi pusatnya batik dunia dan menjadi tujuan bagi mereka yang akan berdagang, ingin belanja, mau belajar hingga mendesain batik.

Kota Pekalongan sudah memiliki potensi untuk menjadi pusat batik dunia. Selain berjuluk sebagai ‘Kota Batik’, Kota Pekalongan memiliki puluhan ribu pembatik dan pelaku usaha batik di sejumlah sentra.

Maka kegiatan seperti halnya ‘Pameran Batik Nusantara’ hari ini, bisa dijadikan sebagai salah satu momentum untuk mendorong keinginan menciptakan pusat batik dunia di Kota Pekalongan ini.

“Sebab informasi dari Dinas Perdagangan dan Koperasi (Dindagkop) Kota Pekalongan –saat ini-- ada tidak kurang 47 ribu pembatik yang tersebar di 101 sentra batik yang ada di Kota Pekalongan,” jelasnya.

Maka, tambah Ganjar, fasilitasi dari pemerintah menjadi sangat penting agar harapan Kota Pekalongan nantinya menjadi pusat batik dunia dapat terwujud dalam mendorong pendapatan dan perekonomian daerah.

Misalnya dengan memfasilitasi kegiatan dalam rangka memperkuat konsolidasi stakeholder perbatikan yang ada di Kota Pekalongaan. “Termasuk memperkuat ekosistem batik yang ada di Pekalongan ini,” tambahnya.

Masih terkait dengan potensi batik –sebelumnya-- Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, industri batik di Kota Pekalongan kini memasok batik ke berbagai daerah di tanah air.

Mulai dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan moderen di beberapa kota di Indonesia telah menjual ragam maupun corak batik yang dibuat di Kota Pekalongan. Seperti pasar Beringharjo dan Malioboro di Yogyakarta, Pasar Klewer Solo.

“Bahkan untuk Pasar Tanah Abang maupun pusat perbelanjaan Thamrin City Jakarta, juga menjual produk maupun corak batik dari perajin dan industri batik di Kota Pekalongan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement