Selasa 11 Oct 2022 22:32 WIB

BPBD Jateng: Sebagian Genangan Banjir di Cilacap Mulai Surut

Warga masyarakat yang terdampak telah dievakuasi dan ditempatkan di lokasi penampung.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Basarnas Cilacap evakuasi warga kabupaten Cilacap yang terdampak banjir.
Foto: Basarnas Cilacap
Basarnas Cilacap evakuasi warga kabupaten Cilacap yang terdampak banjir.

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah mengklaim bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah telah tertangani.

Baik penanganan terhadap masyarakat yang terdampak oleh bencana banjir ini, maupun logistik dalam menunjang kebutuhan penanganan darurat di berbagai titik lokasi/ kawasan terdampak banjir.

Baca Juga

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas Penanggungan mengatakan, hasil pemantauan wilayah terdampak banjir Kabupaten Cilacap sampai hari ini telah tertangani.

Menurutnya, bencana banjir yang melanda wilayah kabupaten Cilacap mengakibatkan wilayah terdampak yang cukup luas. Hal ini disebabkan oleh cuaca ekstrim yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.

Untuk warga masyarakat yang terdampak telah dievakuasi dan ditempatkan di lokasi penampungan yang lebih aman. “Khususnya untuk warga kelompok rentan, seperti ibu- ibu, para lansia dan anak- anak telah evakuasi lebih dulu,” jelasnya, Selasa (11/10).

Sedangkan untuk bapak- bapak maupun warga laki- laki dewasa untuk sementara diminta ikut menjaga lingkungan masing- masing. Dukungan logistik kebencanaan baik untuk warga yang dievakuasi di titik- titik pengungsian maupun yang masih mberada di lokasi terdampak juga telah dipersiapkan dengan baik.

Termasuk dapur umum juga telah disiapkan pemerinth daerah setempat di beberapa lokasi serta para relawan penanganan kebencanaan. Sehingga, secara garis besar, banjir di Kabupaten Cilacap sampai hari ini sudah tertangani.

“Alhamdulillah, logistik untuk pengungsi dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Tengah juga sudah didorong untuk disampaikan ke titik pengungsian,” tandasnya.

Meski penanganan kepada warga terdampak sudah dilakukan, namun Bergas mengakui masih ada sebagian masyarakat yang enggan dievakuasi dan memilih tetap berada di rumah yang masih tergenang.

Karena sebagian warga ini menganggap genangan banjir merupakan hal yang biasa. Meski demikian BPBD tetap melakukan pendampingan dalam penanganan bencana di wilayah Kabupaten Cilacap ini.

Bergas juga mengungkapkan, sejumlah titik pengungsian yang saat ini menjadi konsentrasi warga terdampak umumnya menempati tempat ibadah maupun fasilitas umum lainnya, seperti  masjid, gedung sekolah hingga gedung MTs.

Ketika pagi saat banjir surut, sebagian pengungsi kembali ke rumah Mereka untuk mengurus rumah, namun menelang malam hari Mereka kembali ke tempat pengungsian dengan pertimbangan cuaca yang masih belum menentu.

Berdasarkan data yang diterima BPBD Provinsi Jawa Tengah, ada sedikitnya 14 kecamatan yang sebelumnya terendam banjir. Sampai saat ini, genangan banjir yang terjadi sebagian besar telah berangsur surut.

Seperti di Kecamatan Maos, Gandrungamangu, Kedungreja, Kawunganten, Jeruklegi, Kesugihan, Majenang dan Kecamatan Sampang. Sehingga masih menyisakan empat wilayah kecamatan.

Seperti di Desa Desa Sidareja; Kecamatan Kroya; Desa Mujurlor, Desa Gentasari, Desa Mujur, Desa Kedawung, Desa Sikampuh, Kecamatan Gandrungamangu; Desa Cisumur, Kecamatan Bantarsari.

Termasuk di Desa Rawajaya, Desa Binangun, Kecamatan Kampunglaut; Desa Panikel,  Kecamatan Adipala; Desa Adiraja dan di Kecamatan Patimuan. “Untuk ketinggian genangan rata- rata masih mencapai 30 hingga 50 centi meter,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement