Senin 17 Oct 2022 17:30 WIB

Masuk Musim Hujan, Harga Bahan Pokok di Pasar Jember Alami Kenaikan

Adanya kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut masih terbilang wajar.

Pedagang menjual sayuran di pasar tradisional  (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pedagang menjual sayuran di pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JEMBER -- Harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan di pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur, seiring dengan berkurangnya pasokan dan mulai memasuki musim hujan di wilayah setempat.

"Ada empat komoditas yang mengalami kenaikan harga di pasar tradisional yakni cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, Bambang Saputro di kabupaten setempat, Senin (17/10/2022).

Harga cabai merah besar di 28 pasar tradisional di Jember berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram, cabai rawit berkisar Rp 30 ribu hingga Rp 45 ribu per kg, bawang merah Rp 26 ribu hingga Rp 35 ribu per kg, dan telur ayam ras berkisar Rp 23 ribu hingga Rp 26 ribu per kg.

"Sedangkan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga yakni tomat berkisar Rp 2.000 hingga Rp 4.000 per kg," ujarnya.

Ia mengatakan kenaikan harga sejumlah komoditas tersebut masih terbilang wajar, namun petugas terus melakukan pemantauan di pasar tradisional terkait dengan ketersediaan dan harga bahan pokok setiap harinya.

"Komoditas cabai, telur, dan bawang merah tersebut terkadang fluktuatif, kadang naik dan kadang turun. Harganya masih belum stabil di pasar tradisional," kata dia.

Bambang mengatakan secara umum harga bahan pokok di pasar tradisional masih relatif stabil memasuki awal musim hujan di Kabupaten Jember, namun biasanya harga sayur mayur yang terkadang mengalami kenaikan karena hasil panen petani terdampak cuaca hujan.

Sementara salah seorang pedagang di Pasar Tanjung Jember Halimah mengatakan harga sejumlah bahan pokok terutama bumbu dapur dan sayur mayur biasanya mengalami kenaikan saat musim hujan.

"Biasanya tingginya curah hujan menyebabkan banyak petani yang gagal panen, sehingga menyebabkan stoknya berkurang dan berdampak pada kenaikan harga komoditas tersebut seperti cabai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement