Senin 24 Oct 2022 12:06 WIB

Haedar Nashir ke Kebumen, Canangkan Pembangunan Muhammadiyah Center

Muhammadiyah menjadi partner pemkab dalam menyejahterakan masyarakat.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Bupati Kebumen, H Arif Sugiyanto, bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.
Foto: Pemkab Kebumen
Bupati Kebumen, H Arif Sugiyanto, bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Solo, Surakarta, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kebumen menggelar Tabligh Akbar yang berlangsung di halaman Pendopo Kabumian, kompleks Rumah Dinas Bupati, Ahad (23/10/2022).

Pengajian akbar dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Haedar Nashir, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jateng Dr KH Tafsir, serta Ketua PDM Kebumen KH Abduh Hisyam. Hadir secara pribadi Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto serta diikuti 5,000 kader Muhammadiyah.

Haedar menyatakan, sesuai dengan tema Muktamar tahun ini, 'Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta,' maka ia menilai gerakan amal Muhammadiyah sudah sangat nyata. Hal itu terlihat di semua wilayah Indonesia, termasuk Kebumen, di mana Muhammadiyah tumbuh pesat.

"Saya bangga, bangga karena saya bisa datang ke daerah yang punya empat rumah sakit, satu universitas, dan banyak sekolah, panti asuhan. Saya kira tidak perlu dicarikan teorinya lagi, gerakan amal Muhammadiyah di sini (Kebumen) sangat nyata," ujar Haedar.

Tak cukup itu, Haedar juga meletakkan batu pertama untuk pembangunan Muhammadiyah Center Kebumen. Kemudian ia melihat salah satu PKU Muhammadiyah di Kebumen akan bertransformasi menjadi rumah sakit yang berkelas dan modern. "Ini menunjukkan Muhammadiyah di sini berkembang dengan pesat," ujarnya.

Menurut Haedar, gerakan amal Muhammadiyah tidak mengenal ras, suku, dan agama. Organisasi yang didirikan KH Ahamad Dahlan ini hadir untuk semua umat manusia. Karenanya Muhammadiyah pun ada di berbagai wilayah, termasuk di Indonesia Timur, di NTT, dan Papua, banyak kampus dan rumah sakit Muhammadiyah di tempat dimana Islam jadi minoritas.

“Kami juga meresmikan sumber mata air di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Betapa air itu susah di kawasan itu, dan tanahnya berbatu-batu. Ini merupakan gerakan amal nyata untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, tanpa sekat agama, suku, dan warna kulit,”  tegasnya.

Dalam konteks global atau semesta, kiprah Muhammadiyah diwujudkan dengan pendirian sekolah dasar di Australia dengan nama Muhammadiyah Australia College (MAC), serta mendirikan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), termasuk keberadaan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di 28 negara.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Kebumen, H Arif Sugiyanto dalam sambutannya, mengapresiasi peran Muhammadiyah yang bersama-sama membangun Kabupaten Kebumen.

Menurutnya, kegiatan Semarak Muktamar merupakan usaha yang pantas diapresiasi sebagai bagian dari penguatan dakwah Islam dan Muhammadiyah untuk menggembirakan masyarakat dan umat.

Terlebih dakwah bil hal dalam urusan muamalah, imbuhnya, Muhammadiyah menjadi partner pemkab dalam menyehatkan, mencerdaskan, dan menyejahterakan rakyat.

“Luar biasa muamalah yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Menjadi bagian pemerintahan dalam mencerdaskan umat. Dan juga dakwah ini tidak boleh terputus,” ujar bupati.

Ia pun berharap bisa terus kolaborasi dengan seluruh elemen yang ada di Kebumen, termasuk Muhammadiyah, khususnya dalam pembangunan sumber daya manusia yang lebih unggul dan beradab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement