Sabtu 12 Nov 2022 18:23 WIB

Jangan Sepelekan Lonjakan Kasus Covid-19

Tidak ada pilihan lain kecuali memperluas cakupan vaksinasi booster di masyarakat.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jangan Sepelekan Lonjakan Kasus Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Jangan Sepelekan Lonjakan Kasus Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,UNGARAN -- Pimpin Apel peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2022, Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha SH MH kembali mengingatkan seluruh elemen warga di daerahnya untuk mewaspadai dan mengantisipasi tren lonjakan kasus Covid-19.

Menurut bupati, pandemi global Covid-19 telah berdampak pada sendi kehidupan masyarakat di Indonesia bahkan di dunia. Setelah kasusnya pada bulan Mei 2022, saat ini kasus Covid-19 secara nasional kembali menunjukkan peningkatan.

Baca Juga

“Walaupun belum sampai mengakitakan lonjakan kasus yang luar biasa, saya minta semua warga Kabupaten Semarang harus waspada,” tegas bupati, saat memimpin apel Peingatan HKN tahun 2022, di kompleks GOR Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang, Sabtu (12/11).

Terkait kenaikan kasus Covid-19 ini, tegas Ngesti, jangan disepelekan. Yang utama warga Kabupaten Semarang harus tetap rajin berolahraga untuk menjaga agar imunitas tubuhnya senantias kuat.

Pemkab Semarang, lanjutnya, juga telah meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang kembali menggenjot vaksinasi booster di masyarakat. Hal ini untuk membangun kekebalan kolektif di tengah- tengah masyarakat.

“Seperti halnya sambutan Menteri Kesehatan (Menkes) terkait tren peningkatan kasus Covid-19 terakhir, dari empat kasus Covid-19 ada tiga kasus kematian dan itu terjadi pada mereka yang belum vaksinasi booster,” jelas bupati.

Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain kecuali memperluas cakupan vaksinasi booster di masyarakat yang ada di Kabupaten Semarang. Termasuk mengingatkan kembali masyarakat pentingnya protokol kesehatan pencegahan saat beraktivitas di luar rumah.

“Yang sudah berjalan agar diteruskan dan yang belum menerapkan protokol kesehatan, mari kita mulai menerapkannya kembali dengan ketat, sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai serangan penyakit, khususnya Covid-19,” tegas Ngesti.

Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Nur Hidayat menambahkan, indeks kesehatan masyarakat Kabupaten Semarang terkait dengan risiko Covid-19 –disebutnya-- masih cukup tinggi.

Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan oleh Kemenkes, kekebalan warga Kabupaten Semarang mencapai 95 persen. Angka ini berada di atas rata- rata indeks kekebalan warga Jawa Tengah dan nasional.

Meskipun cukup tinggi, masyarakat Kabupaten Semarang tidak boleh lengah dan tetap mewaspadai ancaman munculnya kembali kasus Covid-19 di daerahnya. “Terlebih mobilitas masyarakat untuk beraktivitas di lluar rumah semakin hari juga semakin tinggi,” ungkapnya.

Dalam rangka mendorong vaksinasi booster di tengah masyarakat, lanjut Syaiful, Dinkes Kabupaten semarang telah menyiapkan persediaan vaksin di umah sakit, pukesmas dan juga dibantu klinik dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya.

Termasuk menyiapkan SDM (vaksinator) untuk melaksanakan vaksinasi jemput bola ke desa- desa. Sedangkan untuk mendekatkan vaksin booster kepada masyarakat, Dinkes bersama dengan masing- masing petugas Puskesmas juga membuka gerai vaksinasi booster pada kegiatan/ event tertentu di masyarakat. 

Secara umum, capaian vaksinasi booster di tengah masyarakat Kabupaten Semarang sampai dengan bulan November 2022 ini sudah di atas 50 persen. Capaian ini termasuk sudah cukup tinggi jik dibandingkan dengan daerah lain.

Terkait dengan temuan varian baru Covid-19, antisipasinya tetap dengan memperkuat protokol kesehatant. “Sejauh ini, di Kabupaten Semarang belum ditemukan kasus varian baru Covid-19,” tandas Syaiful. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement