Selasa 22 Nov 2022 16:32 WIB

Ekonomi Mulai Bergerak, Pembiayaan UMKM BSI Purwokerto Melejit

Selama masa pandemi memang banyak nasabah UMKM yang terganggu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Area Purwokerto mencatatkan penyaluran pembiayaan segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebesar Rp 631 miliar pada Oktober 2022. Nilai ini tumbuh 40 persen atau sebesar Rp 176 miliar dibandingkan tahun 2021.

Area Manager Purwokerto BSI, Rahmadiannur merinci, jumlah itu terdiri dari penyaluran pembiayaan mikro Rp 437 miliar dengan pertumbuhan 51 persen atau Rp 148 miliar, dengan porsi pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 90 persen. Sedangkan penyaluran untuk segmen kecil dan menengah (SME) tumbuh 17 persen atau Rp 27 miliar menjadi Rp 193 miliar.

"Selama pandemi dari 2020 -2021, mikro kami tetap tumbuh sekitar 30 persen. Untuk 2022 ini terlihat ekonomi memang sudah pulih secara keseluruhan, jadi mikronya naik pesat 51 persen, insya Allah terus meningkat sampai akhir tahun," kata Rahmadiannur kepada Republika.co.id, Selasa (22/11/22).

Menurut dia, selama masa pandemi memang banyak nasabah UMKM yang terganggu. Akan tetapi dengan sejumlah relaksasi yang diberikan, rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) di BSI Purwokerto dapat dijaga di kisaran 1,00 - 1,50 persen.

Adapun untuk nasabah baru, BSI Purwokerto berupaya untuk memilih jenis-jenis usaha yang tidak begitu terdampak. Seperti pedagang-pedagang di pasar-pasar induk dan pasar tradisional, sehingga pembiayaan dapat terus tumbuh.

Saat ini, jumlah nasabah UMKM BSI Area Purwokerto yang terdiri dari wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, dan Pemalang, telah mencapai lebih dari 4,000 nasabah. Dengan rincian sebanyak 2,000 nasabah berada di sektor perdagangan, disusul sektor jasa dan produksi, serta pertanian, serta peternakan.

Tidak hanya itu, usaha nasabah UMKM BSI Purwokerto juga terpantau berkembang dengan baik, ditandai dengan banyaknya UMKM yang naik kelas atau top up pembiayaan. Sepanjang 2022 terdapat sebanyak 398 nasabah yang telah naik kelas, baik dari KUR Super Mikro ke KUR Mikro, ataupun KUR Mikro ke KUR Kecil.

"Untuk yang nasabah naik kelas kami berikan sosialisasi bagaimana meningkatkan produk-produk mereka dari lokal ke ekspor, memfasilitasi sertifikasi halal, serta berbagai perizinan," jelas dia.

Ke depan, BSI Purwokerto akan menyasar sektor green economy di wilayahnya seperti pariwisata, yang kini mulai kembali pulih. Meski selama ini area Purwokerto telah memiliki banyak nasabah mikro di sekitar area wisata.

Selama kuartal III 2022, BSI tercatat telah menyalurkan pembiayaan Rp 199,82 triliun, tumbuh sebesar 22,35 persen secara tahunan (year on year/yoy). Penyaluran pembiayaan yang tumbuh double digit ini mengerek laba bersih perseroan mencapai Rp 3,21 triliun, tumbuh 42 persen (yoy).

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi sebelumnya mengatakan, pertumbuhan pembiayaan BSI di periode ini ditopang oleh segmen pembiayaan mikro yang tumbuh 37,32 persen yoy.

Kemudian, disusul dengan pembiayaan kartu yang tumbuh 35,81 persen yoy, gadai emas yang tumbuh 30,15 persen yoy, dan pembiayaan korporasi yang tumbuh 29,82 persen yoy, dan pembiayaan konsumer tumbuh 25,26 persen yoy.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement