Sabtu 26 Nov 2022 03:47 WIB

Askot PPSI Yogyakarta Dorong Pemda Revitalisasi Lapangan Sepak Bola

Bisa dikatakan kalau Kota Yogyakarta krisis lapangan sepak bola.

Askot PPSI Yogyakarta Dorong Pemda Revitalisasi Lapangan Sepak Bola (ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
Askot PPSI Yogyakarta Dorong Pemda Revitalisasi Lapangan Sepak Bola (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Asosiasi Kota PSSI Kota Yogyakarta terus mendorong pemerintah daerah setempat memperbanyak revitalisasi lapangan sepak bola untuk mendukung pengembangan cabang olahraga tersebut dan melahirkan bibit-bibit muda baru.

"Bisa dikatakan kalau Kota Yogyakarta krisis lapangan sepak bola. Hanya ada lima lapangan yang dikelola pemerintah kota," kata Ketua Asosiasi Kota PSSI Kota Yogyakarta Susanto Dwi Antoro di Yogyakarta, Jumat (26/11/2022).

Baca Juga

Lima lapangan sepak bola yang saat ini dikelola Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta adalah Lapangan Karangwaru, Mancasan, Minggiran, Sidokabul, dan lapangan yang baru menjalani revitalisasi adalah Lapangan Karang.

Menurut dia, kondisi Lapangan Karang usai direvitalisasi sudah cukup bagus dan sangat representatif untuk mendukung kegiatan sepak bola termasuk untuk pelatihan dan pembinaan bibit muda.

"Kami mendorong empat lapangan lain juga secepatnya dapat direvitalisasi," katanya yang berharap Lapangan Mancasan bisa segera menyusul untuk direvitalisasi karena sudah ada detail engineering design (DED) yang disusun.

Susanto menyebut, lapangan dengan kondisi dan fasilitas baik sangat dibutuhkan oleh klub atau sekolah sepak bola untuk latihan dan pembinaan usia dini.

"Saat ini, banyak klub sepak bola yang memanfaatkan lapangan di daerah pinggiran dengan sistem sewa," katanya.

Susanto yang juga anggota DPRD Kota Yogyakarta juga akan mendorong Komisi D DPRD setempat untuk mengusulkan skema pembelian lahan di luar daerah untuk sarana pembinaan olahraga termasuk sepak bola.

Selain meningkatkan fasilitas, pembinaan usia dini juga dilakukan dengan menggelar kompetisi. Salah satu kompetisi yang sedang berjalan adalah Piala Wali Kota Yogyakarta U-15 dan U-17 yang akan memainkan babak final pada Sabtu (26/11) di Lapangan Kenari.

"Kami juga mengajak talent scout untuk menjaring bibit-bibit muda dari kompetisi ini untuk kebutuhan kompetisi lanjutan, seperti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY," katanya.

Kompetisi U-15 ditujukan untuk menjaring bibit unggul yang akan tampil di Popda pada awal 2023 dan kompetisi U-17 ditujukan untuk Porda 2025.

Atlet terbaik yang terjaring akan dipanggil untuk seleksi dan pemusatan latihan sehingga mampu memberikan hasil terbaik. Pada Popda sebelumnya, Kota Yogyakarta meraih perak, sedangkan pada Porda meraih emas.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Agus Trimadi mengatakan, pembinaan olahraga dilakukan untuk dua skema yaitu olahraga pendidikan dan olahraga prestasi.

"Kompetisi ini juga menjadi bagian dari upaya pembinaan olahraga prestasi. Tentu kami memberikan dukungan karena akan ada pembentukan tim dari bibit-bibit muda baru untuk kompetisi berikutnya," katanya.

Kota Yogyakarta memiliki kelas khusus olahraga di SMP Negeri 13 Yogyakarta untuk pembinaan olahraga pendidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement