Selasa 29 Nov 2022 21:26 WIB

Polres Sukoharjo Operasikan 11 Kamera ETLE Statis di Ruang TMC

Di area Sukoharjo terdapat 11 titik kamera ETLE statis.

Polres Sukoharjo Operasikan 11 Kamera ETLE Statis di Ruang TMC (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
Polres Sukoharjo Operasikan 11 Kamera ETLE Statis di Ruang TMC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO -- Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, secara resmi mulai mengoperasikan ruang Traffic Management Center(TMC) dengan menggunakan 11 kameraelectronic traffic law enforcement(ETLE) statis.

"Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali kini memiliki fasilitas baru, yakni TMC untuk memantau kondisi arus lalu lintas di wilayah ini," kata Kepala Polres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dalam acara peresmian TMC Satlantas di Polres Sukoharjo, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga

Wahyu mengatakan di area Sukoharjo terdapat 11 titik kamera ETLE statis yang terpasang di sepanjang jalan, mulai dari Kartasura hingga jalur menuju Wonogiri. Dengan keberadaan ETLEstatis tersebut, lanjutnya, setiap pelanggar akan terekam kamera untuk kemudian didata dan masuk dalam sistem.

"Di luar kamera statis itu, masih ada kamera ETLEmobileyang selalu patroli untuk merekam setiap pelanggaran lalu lintas di jalan," tambah Wahyu.

Kendati demikian, keberadaan ETLE tersebut berdampak pada meningkatnya kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas. Sesuai dengan kebijakan Kapolri Jenderal Pol. Listyo SigitPrabowo, sudah tidak ada petugas yang menilang secara manual sejak Polri menerapkan ETLE.

"Dalam kondisi seperti itu, masyarakat berpikiraman di jalan raya karena tidak ada petugas yang menilang; padahal mereka yang melakukan pelanggaran sudah terekam kamera ETLE," jelas Wahyu.

Begitu masuk dalam sistem, lanjutnya, data pelanggar lalu lintas nantinya akan direkam dan petugas mengirimkan bukti pelanggaran guna menarik pembayaran denda melalui BRIVA.

"Kalau ternyata sudah melanggar dan tidak memenuhi kewajiban membayar denda, nanti pada saat pajak, denda-denda itu akan diakumulasikan. Selain itu, juga bisa dilakukan pemblokiran data kendaraan pelanggar," katanya.

Dia berharap disiplin masyarakat terhadap lalu lintas lebih meningkat meski tak ada petugas yang melakukan tilang manual. Pengguna knalpot brong, balap liar, dan pelanggaran lain akan tetap ditindak secara manual tanpa menggunakan ETLE.

"Karena hal itu, masuk kategori sudah meresahkan masyarakat," ujar Wahyu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement