Senin 21 Feb 2022 16:12 WIB

Hujan Es Landa Sebagian Wilayah Surabaya, Ini Penjelasan BMKG

Hujan es terjadi di kawasan Surabaya Barat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Hujan Es Landa Sebagian Wilayah Surabaya, Ini Penjelasan BMKG (ilustrasi).
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Hujan Es Landa Sebagian Wilayah Surabaya, Ini Penjelasan BMKG (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Hujan deras mengguyur seluruh wilayah Surabaya pada Senin (21/2) siang. Bahkan di sebagian wilayah Kota Pahlawan dilanda hujan es. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Juanda mengaku telah menerima laporan hujan es tersebut. 

Kasi Data dan Informasi BMKG Klas 1 Juanda, Teguh Tri Susanto menyebut, hujan es terjadi di kawasan Surabaya Barat. Tepatnya di Kecamatan Wiyung, Jalan HR Muhammad, Darmo Permai, hingga Tandes. Ia menerangkan, penyebabnya ialah awan cumunolimbus. 

Baca Juga

"Hujan es ini disebabkan oleh awan cumulonimbus," ujarnya dikonfirmasi.

Teguh menambahkan, puncak awan cumulonimbus ini memang dapat menghasilkan hujan es. Prosesnya, ketika aliran udara ke bawah atau downdraft dari awan cumulonimbus cukup tinggi. Kemudian, didukung suhu permukaan dan daratan cukup dingin. 

"Maka hujan dari awan cumulonimbus jatuh dalam bentuk butiran es," kata dia. 

Teguh pun mengajak masyarakat untuk terus waspada. Karena tiga hari ke depan, cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah Jatim termasuk Surabaya. Seperti halnya hari ini, BMKG sudah memprediksi terjadi hujan lebat pada pukul 13.00 - 19.00 WIB. 

"Suhu udara di Surabaya di kisaran 24 - 31 derajat celcius. Dengan kecepatan angin 30 kilometer per jam," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Tubanan Baru, Karang Poh, Tandes, Lilin Andriani mengatakan, hujan es ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Ia mengaku kaget saat mendapati butiran es menghujani rumahnya.

“Waktu itu saya di dalam rumah saat hujan, kok tiba-tiba terdengar seperti benda berjatuhan di atas genting waktu saya keluar rumah ternyata ada hujan es,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement