Selasa 06 Sep 2022 22:39 WIB

Kegiatan Kebudayaan Harus Terus Dilestarikan

Kesenian jathilan serta ditutup dengan pentas wayang kulit dan kirab gunungan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Kegiatan Kebudayaan Harus Terus Dilestarikan (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Kegiatan Kebudayaan Harus Terus Dilestarikan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kapanewon Depok menggelar Karangnongko Festival dan Gelar Budaya di Padukuhan Sanggrahan, Kalurahan Maguwoharjo. Kegiatan kebudayaan ini dihadiri pula tokoh-tokoh seperti Bupati Sleman, Anggota DPD RI dan lain-lain.

Panewu Depok, Wawan Widiantoro mengatakan, kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini berlangsung selama 10 hari, yakni mulai 1-10 September 2022. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai acara seperti merti dusun dan tari Baduy.

Baca Juga

"Kesenian jathilan serta ditutup dengan pentas wayang kulit dan kirab gunungan," kata Wawan melalui rilis yang diterima Republika, Selasa (6/9).

Dalam sambutannya, Anggota DPD RI, GKR Hemas menekankan, kegiatan kebudayaan di DI Yogyakarta harus terus dilestarikan. Sebab, ia berpendapat, kegiatan kebudayaan memang merupakan kekuatan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat DIY.

Hemas merasa, jika kebudayaan masyarakat DIY, maka masyarakat akan semakin solid dan tidak mudah dipecah. Ia mengingatkan, kebudayaan penting karena merupakan jati diri bangsa. Hemas berharap, Karangnongko Festival tidak seremonial saja.

"Tapi, harus bisa menjadi sarana mempersatukan serta menumbuhkan toleransi di tengah masyarakat," ujar Hemas.

Pada kesempatan itu, Bupati Sleman, Kustini Purnomo, mengapresiasi Karangnongko Festival dan Gelar Budaya yang rutin diadakan setiap tahun ini. Menurut Kustini, kegiatan tersebut merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.

Kustini turut berharap, kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus dilestarikan, tidak hanya di Karangnongko, tapi juga di seluruh wilayah di Kabupaten Sleman. Dengan adanya kegiatan seperti ini nantinya dapat memupuk rasa gotong royong.

"Guyub rukun dan toleransi di antara masyarakat," kata Kustini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement